مسند الشافعي ٩٠١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ الصَّعْبِ بْنِ جَثَّامَةَ، أَنَّهُ أَهْدَى لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِمَارًا وَحْشِيًّا وَهُوَ بِالْأَبْوَاءِ أَوْ بِوَدَّانَ فَرَدَّهُ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَّا رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا فِي وَجْهِهِ قَالَ: «إِنَّا لَمْ نَرُدَّهُ عَلَيْكَ إِلَّا أَنَّا حُرُمٌ»
Musnad Syafi’i 901: Malik mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Ubaidullah, dari Ibnu Abbas, dari Ash-Sha’b bin Jatstsamah: Bahwa ia menghadiahkan kepada Nabi seekor keledai liar ketika berada di Abwa’ atau Waddan, maka Rasulullah mengembalikan keledai liar itu kepadanya. Ketika Rasulullah melihat —perubahan— raut mukanya, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya kami tidak sekali-kali mengembalikannya kepadamu} melainkan karena kami sedang ihram.”149